Tampilkan postingan dengan label tutorial linux. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tutorial linux. Tampilkan semua postingan
Jumat, 28 September 2012

Mengatasi Tombol Minimized dan Maximized Hilang


Mungkin para pengunjung yang menggunakan Linux pernah mengalami Minimized, Maximize dan Close di ujung kanan atas jendela aplikasi, menghilang.Entah apa penyebabnya. Apakah karena habis update, karena pengaruh setting compiz atau hal lain  (dan belum ngerti).

Hal pertama yang para pengunjung lakukan adalah kutak-katik di menu System > Preferences > Appearance. Mungkin  hasilnya nihil  dan ada yang berhasil.

Berikut cara suntuk "menemukan" kembali tombol minimized-maximized tersebut yang hilang .

Pilih menu System > Preferences > Startup Application.
Setelah tampil list aplikasi, cari aplikasi DevilsPie, dan hilangkan tanda centrang-nya.
Logout, kemudian Login kembali.

Voila. Tombol minimized-maximized-nya telah muncul kembali, seperti gambar berikut.














Semoga dapat membantu dan bermanfaat.
Senin, 10 September 2012

Menghilangkan Background Hitam Cairo Dock Linux Mint

Masih belum setia dengan salah satu distro, coba dan mencoba menikmati yang lain, diawali dengan linux sabily 11.10, ubuntu 12, BlankOn 7, terakhir ini lagi mencoba Linux Mint, tampilan linux mint simpel tapi cenderung elegant kalau dilihat, keliatanya I Like it banget nich...

Install seperti biasa menggunakan flashdisk, bagi yang belum tau cara membuat instalasi di bootable flashdiskbisa praktikan di posting kemarin. Instalasi linux mint selesai, seperti biasa, install cairo dock buat mempercantik tampilan linux mint, kasusnya setelah proses instalasi cairo dock selesai dan diaktifkan, ternyata ada warna background hitam di tampilan cairo-dock:

Background Hitam Cairo Dock Linux Mint
Background Hitam Cairo Dock Linux Mint


Cara untuk Menghilangkan Background Hitam Cairo Dock Linux Mint saya temukan dipetunjuk yang ditampilkan di cairo-dock, caranya sangat mudah sekali, yaitu hanya dengan mencentang pada pilihan use gnome compositing pada tab menu windows di desktop setting. dan seketika itu juga, warna background hitam yang sangat mengganggu di cairo-dock hilang. Alhamdulillah....
Cairo Dock Linux Mint
Cairo Dock di Linux Mint

refrensi:  mr-mung.com/2012/06/menghilangkan-background-hitam-cairo.html

merubah tampilan Linux Mint 10 Julia menjadi Mac Look

Mempercantik tampilan Linux bisa dikatakan cukup mudah. Dengan merubah tampilan Linux, kita tidak akan merasa bosan dengan tampilan standar dari Linux. Kita bisa merubah tampilan Linux menyerupai tampilan OS lain. Kali ini saya akan merubah tampilan dari Linux Mint 10 Julia. Salah satu cara merubah tampilan Linux Mint adalah dengan merubah penampilannya menjadi Mac Look. Berikut ini langkah-langkah merubah tampilan Linux Mint 10 Julia menjadi Mac Look.
Yang dibutuhkan:
1. Laptop, komputer atau notebook yang terinstall Linux Mint 10 Julia. Bisa juga menggunakan Linux lain.
2. Koneksi internet
Cara merubah tampilan Linux Mint menjadi Mac Look:
1. Download Mac4Lin dari sini
2. Ekstrak Mac4Lin pada folder yang anda inginkan. Secara default, file Mac4Lin berada pada folder Downloads setelah anda selesai mengunduhnya.
3. Anda bisa langsung install Mac4Lin dengan klik ganda pada Mac4Lin_Install_v1.0.sh lalu klik run atau open in terminal. Ikuti semua perintah yang ada, tunggu hingga instalasi selesai.
4. Install paket-paket pendukung seperti Avant Windows Navigator, Screenlets, Gnome-globalmenu.
Cara install:
sudo add-apt-repository ppa:nilarimogard/webupd8
sudo apt-get update
sudo apt-get install gnome-globalmenu avant-window-navigator screenlets
Tunggu hingga proses instalasi selesai.
5. Restart komputer, laptop, atau notebook anda untuk mengaktifkan gnome-globalmenu
6. Pengaturan tampilan:
a. Merubah tampilan titlebar buttons. Secara default, tampilan standar theme Linux adalah:
menu:minimize,maximize,close
Untuk merubahnya, anda bisa membuka gconf-editor dengan tombol shortcut ALT+F2 pada desktop, lalu ketikkan gconf-editor. Pilih apps ? metacity ? general. Ubah
menjadi:
close,minimize,maximize:menu
b. Setting AWN:
- Buka AWN dari menu, accessories, Avant Window Navigator.
- Lalu klik kanan pada Dock yang ada pada desktop anda. Pada Preferences, anda bisa mengatur ukuran icons, letak dock (atas, bawah, samping kanan, atau samping kiri), Icons Effect, Behavior, Posisi pada layar. Aturlah sesuai dengan keinginan anda. Jangan lupa centang pada pilihan Start AWN Automatically.
- Pada Task Manager, anda bisa menambahkan aplikasi yang anda inginkan untuk berada pada dock bar. Klik add untuk menambahkan aplikasi. Untuk menambahkan perintah, anda bisa copy paste dari menu utama. Caranya adalah klik kanan pada menu, kemudian edit menu, klik pada aplikasi yang akan anda pasang pada dockbar, kemudian klik properties.
- Pada Applets, anda bisa menambahkan applet seperti notifications area, Indicators applets, show desktop, dan applet lain sesuai dengan selera anda.
c. Menambahkan screenlets yang sesuai dengan keinginan anda melalui menu accessories, screenlets. Tambahkan screenlets yang anda sukai. Jangan lupa untuk mencentang Automatic start on login
d. Menambahkan gnome-globalmenu pada panel:
- Jika panel berada dibawah, maka kita pindah keatas dengan klik kanan pada panel, Properties, Orientation. Pilih Top untuk memindahkannya keatas.
- Remove applet yang ada seperti windows lists, karena akan digantikan oleh gnome-globalmenu
- Untuk applet lain, anda bisa menyesuaikan dengan selera anda
- Klik kanan pada panel, kemudian klik Add to Panel. Klik pada gnome-globalmenu lalu klik add. Tutup menu Add to Panel. Klik kanan pada gnome-globalmenu, lalu klik move untuk menyesuaikan posisinya. Setelah selesai, klik kanan lagi, lalu centang Lock To Panel.
e. Mengganti Font
- Klik kanan pada desktop, lalu klik Change Desktop Background
- Pilih Tab Font
- Ganti font yang ada dengan font berikut ini:
  • Application font: Bistream ukuran 9
  • Document font: AquaBase ukuran 9
  • Document font: Trebuchet MS Bold ukuran 9
  • Window title font: Lucida Grande Bold ukuran 9
  • Fixd width font: Andale Mono ukuran 10
Setelah anda restart komputer, laptop, atau notebook anda, maka anda bisa menikmati tampilan Ubuntu atau Linux Mint anda seperti Mac. Walaupun tidak sempurna seperti Mac, namun dengan Mac Look ini, kita bisa menikmati tampilan lain dari Linux milik kita. Cukup mudah bukan? Siapa bilang Linux itu tidak bisa kita ubah tampilannya? Dengan tampilan ini, maka Linux kita akan tampil lebih cantik. Selamat mencoba.?

Begitu mudahnya Linux Mint



Tampilan dekstop Linux Mint Mate 13
Sebulan terakhir ini, operating system (OS) laptopku berubah dari Windows 7 Ultimate SP1 menjadi Linux Mint. Sejak dulu memang sudah penasaran akan sebuah OS yang katanya njilimet dan tidak user friendly ini. Makanya tahun lalu Aku iseng-iseng membuat dual boot sistem operasi (dua OS dalam satu komputer), yaitu Windows 7 dan Linux Ubuntu pada komputer rumah. Sepertinya karena tekad belum terlalu besar dan sekedar iseng-iseng saja, meskipun Ubuntu telah terinstall, tidak bisa kugunakan. Apalagi jika kebingungan yang terjadi terkait dengan kurangnya driver untuk hardware agar dapat bekerja secara semestinya. Sistem suara pun saat itu masih belum bisa terdeteksi dan networking juga masih bingung bagaimana men-setting-nya. Alhasil hanya bisa klak-klik sana sini menggunakan program yang ada saja. Tentunya karena tidak seperti yang diharapkan sebelumnya, akhirnya kembalilah Windows 7 menjadi makanan sehari-hari seperti sebelumnya.

Tampilan dekstop Unity Ubuntu
Namun dalam satu bulan terakhir ini, entah kenapa karena “kebosanan yang sangat” akan Windows 7 yang tampilannya itu-itu saja dan mengharuskan kemampuan hardware yang dimiliki juga bagus, akhirnya kuberanikan kembali meng-install Linux Ubuntu. Tidak seperti versi tahun lalu yang ku install, pada versi terbaru, Ubuntu 12.04 LTS (Long Time Support), akan di-support hingga 5 tahun kedepan sampai 2017 oleh para developernya. Dengan demikian, tidak perlu harus mengganti OS setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali sebagaimana Ubuntu melakukan release versinya.
Lagi-lagi selain tampaknya pergerakan kursor mouse yang agak lambat, akibat belum adanya driver resmi, ATI Radeon HD 6310, yang terinstall dalam laptop, membuat kinerja grafik patah-patah dan belum sinkron dengan pergerakan mouse. Selain itu, dalam versi ini, tampilan desktop Ubuntu tidak menggunakan Gnome2 lagi, melainkan Unity (penjelasan mengenai jenis-jenis desktop linux akan dijelaskan secara garis besar nanti). Meski banyak pro kontra yang menyertai perubahan desktop dari Gnome2 menjadi Unity, tampaknya langkah ini memang sengaja dilakukan Ubuntu untuk membedakan dirinya dengan distro lainnya. Sementara bagi penggunanya yang tidak puas beralih kepada distro lain yang masih menggunakan desktop panel seperti versi ubuntu sebelumnya.

Tampilan Gnome Shell pada Pinguy OS
Perpindahan pengguna Ubuntu ke distro lain tampaknya menjadi berkah sendiri bagi yang lain. Ubuntu yang pada tahun-tahun sebelumnya masih berada pada peringkat satu menurut distrowatch.com berdasarkan page hit (sejauh mana sebuat situs dilihat), kini berada pada posisi kedua dibawah distro Linux Mint. Linux Mint sendiri merupakan OS yang basisnya Linux Ubuntu, hanya saja tidak seperti Ubuntu yang menggunakan tampilan dekstop Unity, Linux Mint masih menggunakan tampilan Mate dan Cinnamon yang berbasis panel. Mate merupakan pengembangan dari Gnome2 yang setelah ditinggalkan oleh para developernya dan beralih ke gnome shell kembali dikembangkan. Sementara Cinnamon merupakan pengembangan dari versi berikutnya, yakni Gnome3 (gnome sheel), namun merombaknya sehingga tampilan tetap menggunakan pakel, tidak seperti tampilan gnome sheel saat ini.
Adanya kendala yang sama, akhirnya Ku coba install linux Mint Mate (sebelum pada akhirnya ke Mint Cinnamon) setelah sebelumnya men-download ISO file dari situs nya. Tidak seperti pada desktop rumah sebelumnya yang dual boot, kali ini Aku benar-benar menginginkan hanya linux saja yang terinstalasi di Laptop. Dengan kata lain, kendala apa pun yang ada nantinya setelah terinstall harus benar-benar di cari solusinya. Untungnya, proses instalasi tidak mengalami kendala yang berarti dan Aku berhasil login layaknya seperti di Windows.

Tampilan Workspace Compiz di Linux Mint
Tampilan benar-benar sederhana, kendati demikian semua hardware maupun networking yang tak terdeteksi pada Ubuntu sudah hilang sama sekali. Semua hardware berjalan normal. Proses update nya pun dengan mudah dilakukan karena Mint menyertakan update manager otomatis yang berada di panelnya. Meski begitu, Aku menginginkan tampilan yang lebih menawan lagi, yang berbeda seperti pada OS Windows sebelumnya. Berbekal artikel internet akhirnya ada program dalam Linux yang dapat memberikan efek 3D, yakni Compiz.  Karena masih belajar, mau tidak mau harus banyak-banyak belajar dahulu perintah Command Line Interface (CLI) Linux agar OS tersebut dapat bekerja maksimal. Karena mau tidak mau, suka tidak suka di Linux CLI ini sangat berperan penting untuk mengorganisasi data, memperbaiki, meng-update, bahkan meng-upgrade linux yang kita miliki.
Satu-satunya kendala penggunaan compiz adalah suhu laptop semakin panas karena penggunaan prosesor benar-benar dimanfaatkan secara maksimal, bahkan sampai 75 derajat Celcius. Hal itu dapat dirasakan dari touchpad yang semakin lama terasa panas. Meski secara garis besar, dengan hardware yang sama, faktanya suhu yang dihasilkan ‘Windows’ lebih kecil dibandingkan kita meng-install Linux. Dampaknya semakin tinggi suhu yang dihasilkan laptop, semakin cepat habis penggunaan baterai dan umur laptop pun akan semakin cepat berkurang. Sampai saat ini para developer masih berusaha mencari cara menurunkan suhu yang tinggi pada OS linux. Berbagai aplikasi pun coba dikembagkan, salah satunya Jupiter, yang dapat mengatur kecepatan prosesor dari terendah, Powersave, Ondemand, dan tertinggi Maximum Performance.

Forum Linux Mint
Bagaimana aku bisa mengetahui hal itu semua, padahal belum lama menggunakan linux. Semua informasi serta kendala-kendala yang kita hadapi sebenarnya pernah juga di alami oleh orang-orang sebelum kita ketika mereka pertama kali belajar menggunakan linux. Agar informasi tersebut dapat bermanfaat, maka terciptalah forum distro linux tertentu. Mint sendiri memiliki forumnya sendiri, begitu pun Ubuntu, Debian maupun lainnya. Jadi jika mengalami kendala lihat saja forum, siapa tahu hal itu telah pernah diatasi oleh user yang lain. Jikalau masih belum ada masalah yang sama dengan yang kita miliki, tanyakan saja ke forum dan nanti akan ada user lain yang berbaik hati mencoba mencarikan solusi kepada kita. Bukankah enak kalau seperti itu dan betapa kesulitan-kesulitan akan cepat teratasi. Dengan kata lain, betapa mudahnya OS Linux dan tidak seperti perkiraanku sebelumnya yang njilimet dan tidak user friendly.
Keunggulan Linux
Desktop
Ketika masih menggunakan Windows 7, kita hanya diberikan satu pilihan tampilan saja, di mana taskbar bentuknya hanya itu-itu saja. Kalau pun mau di rubah  hanya posisinya saja dari bawah ke atas atau ke samping dan menggangti theme warnanya saja dari biru ke hijau atau warna lainnya. Tidak ada konfigurasi lain yang dapat di otak-atik. Di satu sisi dengan tidak bisa diotak atik itu, sistem Windows lebih terjaga, namun di sisi lain akan membosankan. Kita akan bertemu tampilan yang itu-itu lagi selama kita belum mengganti Windows yang kita miliki.

Tampilan Desktop KDE 4.3.0
Berbeda dengan Windows, Linux memiliki beragam tampilan. Ubuntu memiliki Unity, Linux Mint secara default memiliki Mate dan Cinnamon. Distro lainnya, Linux Mageia, yang berada pada posisi ketiga di distrowatch.com pada saat tulisan ini dibuat menggunakan tampilan muka KDE. Distro lainnya, Fedora menggunakan Gnome Shell (Gnome3), PCLInuxOS menggunakan Enlightenment dan lainnya seperti XFCE, LXDE, Fluxbox. Sebenarnya masih banyak lagi desktop environment lainnya namun tidak bisa disebutkan satu per satu di sini.
Tampilan desktop di sini pun tidak hanya sekedar tampilan muka saja. Beberapa tampilan muka bahkan menyertakan juga software-software penyerta di dalamnya. KDE misalnya, memiliki Koffice seperti MS Office pada Windows 7, KolourPaint, Kfax dan lainnya. Gnome memiliki Gedit, Gplayer, Gimp (seperti Adobe Photoshop), Rhytmbox dan masih banyak lagi.
Selain itu meski pun secara default, sebuah distro hanya memberikan satu tampilan muka saja, bukan berarti tidak dapat menggunakan tampilan muka lainnya. Linux Mint yang Aku miliki misalnya, meski pun secara tampilan hanya Mate saja, namun telah ku install KDE, Gnome Shell, Unity dan XFCE. Selain lebih variatif dan tidak membosankan, Aku dapat belajar banyak mengenai jenis-jenis tampilan yang ada dalam linux.
Distro

Contoh distro Linux
Distro yang merupakan singkatan dari distribusi linux merupakan sebutan OS beserta aplikasi yang menyertainya. Menurut distrowatch.com, jumlah distro linux yang berada dalam databasenya telah mencapai 723 distro. Namun dari database tersebut, hanya 322 distro saja lah yang masih aktif. Tidak seperti Windows yang mengharuskan kita membelinya dengan harga yang cukup mahal, dari jumlah linux yang banyak itu, rata-rata semuanya diberikan secara gratis. Hanya beberapa distro linux saja yang berbayar, seperti Mandriva contohnya, kita masih bisa mendapatkan Mandriva One yang gratis. Namun jika ingin membelinya kita akan mendapatkan Mandriva Powerpack yang support-nya tidak hanya dari komunitasnya saja, tetapi juga dari perusahaan itu sendiri. Dari sini Aku justru berpikir, begitu banyaknya OS yang gratis tersedia, kenapa masih banyak orang yang membeli OS berbayar. Ini saja baru OS Linux, belum ketika kita membicarakan OS Solaris, OS BSD dan lainnya yang memiliki segmen tersendiri.

Hydrogen pada Ubuntu Studio
Distro linux sendiri tercipta karena setiap user memiliki preferensi sendiri akan sebuah OS yang baik. Ubuntu Studio, misalnya lebih menyasar user yang menyukai audio dan video editor karena aplikasi dan sistemnya diperuntukan bagi pengguna profesional yang sering menggunakan aplikasi tersebut.
Selain melihat dari sisi penggunanya, distro linux juga tercipta karena spesikasi hardware yang dimiliki pengguna. Masih banyak pengguna linux yang memiliki komputer sekelas pentium I, yang kalau menggunakan sistem operasi sekelas Windows terbaru atau pun Macintosh terbaru sangatlah tidak mungkin di install di dalamnya. Untuk itu lah beberapa linux diciptakan agar dapat berjalan dalam spesifikasi seperti itu, seperti Puppy Linux, ConnochaetOS dan masih banyak lainnya.
Kendati jumlah linux yang aktif mencapai 300-an, namun umumnya setiap linux merupakan varian/turunan yang berbasis dari beberapa linux saja yang sudah mapan, seperti Ubuntu, Slackware, Debian, Redhat, Fedora, Mandriva, CentOS, OpenSUSE, Arch, Gentoo Knoppix dan masih banyak lagi. Linux Mint sendiri varian dari Ubuntu. Linux Mageia varian dari Mandriva, Linux Sabayon varian dari Gentoo, dan lainnya.
Software
Software pun banyak ragamnya seperti halnya terdapat pada OS Windows. Namun yang terpenting, seperti OS Linux yang pada umumnya gratis, software-software linux pun banyak yang gratis. Bukan berarti tidak ada yang berbayar sama sekali. Mungkin karena nama-nama yang tidak familiar, Aku cukup kesulitan ketika awal mencobanya, apa lagi jika software tersebut harus dijalankan secara admininstrator, bukan user biasa. Hal ini tidak terlalu terasa ketika menggunakan OS Windows, meski pun fungsi ini ada di dalamnya.

Winamp di Linux Ubuntu
Meski pun begitu ada beberapa software windows yang harus aku akui secara fungsi masih memiliki keunggulan dibandingkan dalam linux. Menurutku MS office dan Winamp masih menjadi favorit yang belum bisa tergantikan. Namun jangan khawatir, linux memiliki solusi terhadap permasalahan ini. Install saja program Wine yang dapat membuat program windows berjalan dalam linux. Akhirnya Aku mencobanya dan memang benar kita dapat menggunakan kedua program itu kembali. Namun kendalanya tidak semua fungsi dapat bergerak seperti dalam lingkungan Windows.
Akhirnya setelah baca-baca dan mencari tahu artikel di internet, akhirnya ditemukan lagi program dalam linux yang secara konsep bekerja seperti Wine, yakni VirtualBox. Tidak seperti Wine yang membuat program Windows dapat berjalan di linux, VirtualBox justru lebih integratif lagi dengan menginstall OS Windows ke dalam Linux agar software windows dapat berjalan dalam lingkungan Windows itu sendiri. Jadi konsepnya seperti ini, Aku menginstll VirtualBox dalam Linux Mint. Langkah selanjutnya melakukan instalasi Windows di dalam VirtualBox. Jadi OS Windows seperti program dalam Linux. Setelah instalasi windows selesai, barulah aku install MS Office dan Winamp seperti layaknya instalasi di Windows. Ada perbedaan yang signifikan, ketika program itu berjalan di Wine dan VirtualBox dengan berjalan seperti layaknya ketika benar-benar kita mengoperasikan Windows.
Kelemahan Linux

Windows XP dalam VirtualBox di Linux
Tidak ada gading yang tidak retak. Linux pun seperti itu. Dengan segala keunggulan yang dimilikinya, kekurangan selalu ada.
  • Temperatur suhu yang begitu tinggi ketika pengoperasian Linux menjadi barrier yang kuat mengapa sebagian orang lebih memilih Windows.
  • Belum lagi familiarity yang sangat berbeda dengan Windows, sementara sejak kecil Kita telah dicekoki sistem operasi Windows sehingga tanpa kita sadari hal itu menjad penentu utama OS yang bagus dibandingkan lainnya. Sementara Macintosh, sering kita sebut Mac, menjadi alternatif OS lain yang memiliki segmen tersendiri sehingga sulit jika kita bandingkan head to head dengan Windows.
  • Selain itu banyak orang juga menggunakan Windows beserta programnya yang sudah menjadi standarisasi yang baku. Sehingga ketika kita menggunakan program Linux yang tidak kompatibel dengan Windows, mau tidak mau kita yang menyesuaikan atau mereka yang masih menggunakan Windows lah yang menyesuaikannya. Tentunya hal ini menjadi tidak efisien dan memberikan kesukaran lebih lanjut.
Secara keseluruhan walau pun masih baru dalam OS Linux, namun distro Linux yang ku pakai, yakni Linux Mint, tidak menyulitkan. Tampilan desktop sudah jernih dan kendala-kendala yang selama ini terjadi dapat teratasi melalu forum Linux Mint. Update software pun mudah. Selain di dukung oleh server Ubuntu yang komunitasnya sudah sangat besar, di dukung pula oleh server Linux Mint yang sedikit demi sedikit mulai banyak penggemarnya mengalahkan Ubuntu. Jadi cobalah beralih menggunakan OS Linux. Kita tidak pernah tahu sebelum menggunakannya.
refrensi:  http://iinsquall.wordpress.com/2012/07/13/begitu-mudahnya-linux-mint/
Sabtu, 08 September 2012

Mengubah Tampilan Login Screen Linux Mint 8


Bosan dengan background dan warna login screen Linux 8 anda? Ada cara sederhana untuk merubahnya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. logout session anda dan kembalilah ke login screen (atau biasa disebut GDM)
  2. Berpindahlah ke tty command line prompt menggunakan Ctrl-Alt-F1
  3. Loginlah dengan username dan password anda
  4. Pada command line prompt ketikkan : export DISPLAY=:0.0
  5. Lalu ketik : sudo -u gdm gnome-control-center
  6. Kembalillah ke login screen menggunakan ALT-F7, maka Anda akan menemui gnome-control-center yang telah terbuka.
  7. Click Appearances icon, disini anda dapat mengganti them, font dan background image dari login screen atau GDM anda.
  8. Bila telah selesai tutuplah gnome-control-center lalu loginlah seperti biasa.
Selamat mempercantik Linux Mint Anda :)

mengganti tema gnome shell linux mint 12


mengganti tema gnome shell linux mint 12 - setelah menginstall dan mengganti list repository standard dari linux mint 12 ataupun ubuntu 11.10, sekarang saatnya kita ngoprek tampilan atau dalam bahsa keren lainnya costumize tampilan, nah berhubung pada versi distro linux kali ini sudah menggunakan gnome 3 so sudah pasti banyak perubahan yang jauh berbeda dari versi versi sebelumnya.
pada versi sebelumnya kalau kita ingin mengganti tema cukup klik kanan di desktop dan akan ada tab themes untuk diobrak abrik, tapi pada versi kali ini selain gtk kita juga bisa merubah style gnome shellnya, dan pada pembahasan kali ini saya akan memerikan informasi gimana cara mengganti tema gnome shelll pada linux mint 12 “lisa”
cara mengganti tema gnome shell sangatlah mudah, tinggal klik dan klik setelah itu jeng jeng genjreng, tampilan gnome shell pasti sudah berubah, begini caranya :

  • klik menu, lalu search advanced setting
  • setelah adanced setting terbuka, pilih tab themes, dan tambahkan tema yang kamu sudah download (misalnya dari http://gnome-look.org/) setelah itu aktifkan tema yang kamu inginkan di kolom seblahnya
  • berikut penjelasan bergambarnya>>
advance setting gnome shell
                                        advance setting gnome shell


mengganti tema gnome shell linux

                                                mengganti tema gnome shell linux


gimana mas bro dan mbak sis, ndak sulit kan, tinggal klik dan klik saja, dan sekian dulu tulisan saya pada hari ini, dan kalau besok ada kesempatan saya mau berbagi lagi cara mengganti tema gtknya, yang akan saya paparkan sesimple mungkin...

semoga bermanfaat.........

Cara Mempercantik Tampilan Desktop Linux Menggunakan Emerald



Anda yang menggunakan GNU/Linux di komputernya pasti udah familiar dengan GNOME, KDE, XFCE, XPDE dkk. Secara default memang mayoritas distro menggunakan Desktop Environment tersebut. Namun melihat tampilannya yang gitu-gitu aja mesti Anda kadang merasakan kebosanan dan ingin menyulap tampilan desktop Anda menjadi sesuatu yang lain daripada yang lain. Anda bisa memasang theme, icon, cursor dkk dengan men-download-nya dari gnome-look.org atau kde-look.org atau yang lain. Ya, tapi kan tampilannya juga tetap gitu-gitu aja dan gak ada effect atau sesuatu yang beda daripada sebelumnya selain warna dan bentuk tentunya.
Setelah kemunculan Compiz dan Beryl (yang dari dulu bertengkar mulu kayaknya?), tampilan desktop GNU/Linux menjadi lebih segar, keren dan membanggakan(?). Syukurlah keduanya sekarang udah rukun dan bersatu dengan nama Compiz Fusion. Ketika Anda menginstal Compiz tampilan desktop emang jadi beda dari biasanya karena adanya efek-efek yang ada di dalamnya. Tapi apa Anda pengen menjadikan desktop Anda tampil lebih menawan lagi seperti misalnya Title Bar yang transparan, Shadow Window dkk? Coba deh ikuti langkah-langkah singkat berikut ini. Kita akan menggunakan Emerald untuk menjadikan dekstop GNU/Linux jadi gak cupu lagi.....
  1. Oh ya, pada contoh ini saya menggunakan distro LinuxMint 6 Felicia. Untuk distro yang lain silahkan menyesuaikan.
  2. Pertama donwload paket bernama emerald_0.7.2-0ubuntu2_i386.deb danlibemeraldengine0_0.7.2-0ubuntu2_i386.deb
  3. Install kedua paket dengan GDebi atau lewat konsole/terminal dengan perintahsudo dpkg -i nama-paket.deb lalu tekan Enter
  4. Setelah itu lihat di Main Menu kalau udah ada Emerald Theme Manager berarti instalasi sukses. Klik Emerald Theme Manager
  5. Akan muncul Emerald Themer. Pada instalasi awal memang belum ada theme apapun yang dibawa oleh Emerald. Anda bisa men-download beberapa contoh theme emerald (berekstensi .emerald) di sini. Untuk meng-install-nya cukup klik Import pada Emerald Themer lalu cari di mana Anda menyimpan file .emerald tadi.
  6. Coba klik salah satu theme tadi. Pasti deh gak terjadi apa-apa! Ya karena engine emerald-nya belom diaktifkan. Pastikan Anda juga udah meng-install Compiz karena emerald hanya jalan kalau Compiz udah aktif.
  7. Untuk mengaktifkannya coba gunakan kombinasi Alt + F2 kemudian pada kotak dialog Run Application ketikkan emerald - - replace dan tampilan Title Bar pun berubah. Sekarang restart komputer Anda dan lihatlah apa yang terjadi, tampilan desktop Anda pasti kembali seperti sedia kala. La iyalah masak ya iya dong! Hal ini disebabkan Window Decorator yang digunakan secara default bukan Emerald. Anda tadi hanya mengubah sementara Window Decorator dengan perintah emerald --replace sedangkan Window Decorator default-nya belom diganti.
  8. Cara menggantinya gunakan kombinasi Alt + F2 dan ketikkan gconf-editor lalu tekan Enter (atau Klik Run). Tekan Ctrl + F lalu ketikkan decoration dan tekan Enter. Dari hasil pencarian klik/apps/compiz/plugins/decoration/allscreens/options di bagian command (atas) ganti value dari /usr/bin/compiz-decorator menjadi/usr/bin/emerald
  9. Selesai, sekarang restart komputer Anda dan lihatlah perubahan yang terjadi. Untuk mengubah tampilan Window Decorator cukup gunakan Emerald Theme Manager dari Main Menu. Berbagai koleksi theme emerald bisa Anda donwload dari -look.org atau kde-look.org atau cari di Google dkk.
Senin, 03 September 2012

Efek Compiz Fusion Di Linux Mint


  •  Membuat transparan windows yang sedang aktif/sesuai pilihan
  • "Show mouse" dengan efek yang menarik
  • "Desktop Cube" : membuat tampilan desktop menjadi tiga dimensi / berbentuk kubus
  • "Rotate Cube" : membuat tampilan tiga dimensi Desktop Cube yang bisa diputar
  • "3D Windows": Saat tampilan Rotate Cube windows yang aktif menjadi timbul
  •  Windows Animation : memberikan efek saat windows dibuka, ditutup, diperkecil, atau diperbesar.
  • "Paint Fire on The Screen" : menggambar efek api di layar desktop
  • "Water Effect" : memberikan efek air di layar desktop
  • "Wobbly Windows" : memberikan efek jelly/kenyal pada windows

dan lain-lain (masih banyak yang lain :-)
Walaupun Efek yang dapat dilakukan compiz cukup banyak dan rumit akan tetapi tidak memerlukan spesifikasi yang berat baik dari segi hardware maupun software. Akan tetapi tentu saja akan lebih baik jika tampilan desktop compiz didukung dengan VGA yang mumpuni seperti NVIDIA ataupun ATI. Sedangkan untuk VGA standard Intel juga bisa digunakan tetapi terkadang tidak bisa maksimal.

Cara memberikan efek compiz

1. Install software compiz dan CCSM (Compiz Config Setting Manager)

Menginstal software ini bisa dilakukan melalui terminal atau langsung melalui repository di synaptic package manager atau software manager

2. Instal Compiz-plugins-extra

Sama seperti instal compiz dan CCSM, plugins ini diperlukan untuk tambahan efek di CCSM.

3. Jalankan Compiz Config Setting Manager (aplication-other-Compiz Config Setting Manager>>>jika pake DE Gnome Classic)

  • Tab General

Aktifkan (centang pilihan) Open Gl, Composite, dan Gnome/KDE Compatibility Di General Option masuk ke tab Desktop Size berikan nilai (Horizontal Virtual Size :4, Vertical Virtual Size :1, dan Number of desktop :1)

  • Tab Accessibility

Aktifkan (Centang) Opacity,Brightnes,and Saturation kemudian masuk ke menu dan Aktifkan fungsi yang diinginkan seperti Opacity-->aktifkan fungsi tombol mouse di Alt+Button4 berarti jika mouse di tempatkan di jendela tertentu dan kita memencet tombol Alt + Scrool Down maka windows akan menjadi transparan. Aktifkan Show Mouse (hidupkan fungsi tombol di Super+k, sehingga nanti efek show mouse akan muncul ketika kita memencet tombol windows di keyboard bersama tombol k

  • Tab Desktop

Aktifkan Desktop Cube dan Rotate Cube (untuk berpundah antar desktop gunakan Ctrl+Alt+Down, sedangkan untuk menggunakan efek desktop cube tekan Ctrl+Alt dan klik kiri mouse di background desktop)

  • Tab Effect

Aktifkan :
>>>3D Windows : saat menggunakan efek rotate cube maka windows akan terlihat timbul
>>>Animation dan Animation Add Ons : Memberikan efek pada windows saat buka-tutup dan minimize-maximize. Efek ini bisa berupa windows terlihat pecah, terpelintir, terbakar, dan lain-lain sesuai pilihan.
>>>Wobbly windows : memberikan efek jelly/kenyal pada windows
>>>Paint Fire On the Screen : menggambar dengan mouse dengan jejak efek api (Shift+Super+Button1) tekan tombol Shift+tombol windows di keyboard dan klik kiri mouse sesuai kehendak. Untuk menghilangkan efeknya tekan Shift+tombol windows (super)+tombol "c"
>>>Water effect : sama seperti Paint Fire On the Screen, tetapi menggunakan efek air (Ctrl+super+button1)
>>>Window Decoration : agar fungsi tombol minimize-maximize serta close ditampilkan
Tab Window Management
Jangan lupa mengaktifkan fungsi-fungsi di tab ini agar windows bisa di atur sesuka kita
Pengaturan CCSM ini dapat disesuaikan dengan selera. Saat semua sudah dilakukan aktifkan efek compiz.

Aktifkan Compiz dengan cara masuk ke terminal dan ketik compiz --replace

Selamat menikmati efek-efek menakjubkan dari compiz...

Sumber: http://saktinugroho.blogspot.com/2012/05/efek-compiz-fusion-di-linux-mint.html

MENGINSTALL PROGRAM DI LINUX


Mungkin sudah banyak yang tau bagaimana cara menginstall program di linux namun ada baiknya saja saya menambahkan catatan saya pada blog ini. Pada dasarnya di linux memiliki beberapa macam cara menginstall software dan biasanya setiap distro juga memiliki cara yang berbeda dalam menginstall sebuah program.
Cara menginstall program di linux dibagi menjadi beberapa bagian;
1. mengcompile dan install program dari source
2. menginstall program berekstensi RPM dari Redhat Packet Manager
3. menginstall program menggunakan apt-get bawaan debian
4. menginstall program di mandriva
5. menginstall program di fedora menggunakan yum
6. menginstall paket di slackware
7. menginstall file binary (.BIN/ .SH)
Berikut saya akan tuliskan caranya bagaimana cara menginstall software di linux berdasarkan kategori yang telah saya kelompokkan diatas;
1. mengcompile dan install program dari source
Biasanya aplikasi yang diinstall dari source akan berekstensi “.tar.gz”, “.tar.bz2″, “. zip”, dan biasanya sebelum menginstall program tersebut ada beberapa orang yang lebih suka menaruh file-file tersebut sebelum diinstall di /usr/local/src/ tetapi ini bukan suatu keharusan bisa ditaruh dimana saja. Langsung saja ke tahap selanjutnya mulai menginstall, pertama-tama buka terminal atau command prompt anda lalu langsung menuju ke dimana anda menaruh file tersebut, lalu lakukan hal ini, sesuaikan dengan ekstensi file anda.
[ file dengan ekstensi .tar.gz ------> tar -xzvf <nama file> ]
[ file dengan ekstensi .tar.bz2 ------> tar -jxvf <nama file> ]
[ file dengan ekstensi .zip ------> unzip <nama file> ]
setelah melakukan hal tersebut maka file anda akan terekstaks secara otomatis akan membuat sebuah folder, lalu buka file tersebut dengan
[ cd <nama file> ]
langkah selanjutnya adalah tinggal tinggal melakukan pre-installation dengan menuliskan
[ ./configure ]
[make]
[make install]
sampai disini sudah selesai, namun ada baiknya sebelum melakukan instalasi program anda membaca manual dalam menginstall program tersebut biasanya ada di INSTALL atau README.
2. menginstall program berekstensi RPM dari Redhat Packet Manager
Untuk menginstall program dengan ekstensi ini sangat mudah biasanya aplikasi ini di pakai pada distro redhat dan turunannya, berikut caranya;
[ menginstall program ---' rpm -i <nama file> ]
[ menguninstall program ---' rpm -e <nama file> ]
3. menginstall program menggunakan apt-get bawaan debian
Pada distro debian danturunannya dikenal apt-get untuk menginstall program, namun ada yang lebih penting selain aplikasi tersebut yaitu kita arus menset source-list yaitu alamat yang digunakan untuk aplikasi tersebut menginstall program in iberguna apabila kita menggunakan aplikasi apt-get ini secara online. Biasanya alamat tersebut ditambahkan di /etc/apt/source.list dengan cara buka dengan aplikasi editor anda lalu tambahkan alamat-alamat yang berisi source-list program.
Setelah melakukan perubahan source.list ada baiknya kita melakukan
[ apt-get update ] untuk mengupdate source.list yang kita miliki.
Langkah selanjutnya adalah mengintall program menggunakan apt-get
[ install ---' apt-get install <nama program> ]
[ uninstall --' apt-get remove <nama program> ]
4. menginstall program di mandriva
Untuk menginstall program di mandriva dapat dilakukan dengan cara
[ install --' urpmi <nama program> ]
[ uninstall --' urpme <nama program ]
5. menginstall program di fedora menggunakan yum
Pada dasarnya cara menginstall menggunakan yum hamper sama dengan menggunakn pt-get di debian berikut caranya
[ yum update ]
[ yum install <nama program> ]
[ yum remove <nama program> ]
6. menginstall paket di slackware
menginstall paket di slackware lebih gampang lagi tinggal masuk ke root kemudian;
[ install -'installpkg <nama program.tgz> ]
[ uninstall --' removepkg <nama program.tgz> ]
atau bisa juga menggunakan
[ pkg tool ]
selain itu kita juga bisa mengubah file berekstensi rpm ke format tgz dengan cara yang sangat mudah
[rpm2tgz <nama paket.rpm>]
7. menginstall file binary (.BIN/ .SH)
untuk menginstall program binary ada beberapa langkah yang pertama pastikan file tersebut dapat dieksekusi berikut caranya;
[ chmod +x nama program.bin], kemudian
[ ./nama program.bin]
[sh nama program.sh]
Mungkin ini hanya beberapa cara saja dari banyak cara dalam menginstall program di linux namun ini sudah cukup untuk mengenal dan menginstall program di linux
Catatan :
” Cara diatas semuanya dilakukan menggunakan console/terminal/ command-prompt di linux.
” biasanya dalam menginstall program hanya bisa dilakukan oleh root, maka masuklah sebagai root untuk menginstall program-program tersebut. Ada beberapa cara masuk ke root bisa menggunakan [su], atau bisa juga menggunakan [sudo su].
” Selain cara menginstall diatas mungkin anda bisa menggunakan aplikasi GUI yang juga bisa digunakan untuk menginstall program, sebagai contoh di debian dan ubuntu bisa menggunakan synaptic packet manager.

Mengganti tampilan GRUB dengan BURG


Bagi para pengguna Linux, pastinya tidak asing dengan nama GRUB. Secara default, Grub pada Linux biasanya sangat membosankan. Ada yang hanya bergambar wallpaper biasa, ada pula yang hanya layar hitam dengan pilihan OS yang ada pada komputer, laptop, atau notebook. kini anda semua bisa mengganti Grub pada Linux anda dengan BURG. Boot loader untuk Linux yag memiliki tampilan cukup menarik. 
Linux yang saya gunakan adalah Linux Mint 13 KDE  Maka, bagi anda yang menggunakan Ubuntu, bisa mengikuti perintah-perintah yang ada pada artikel ini. Cara install BURG pada Linux Mint 13 KDE
1. Hubungkan Laptop, komputer, atau notebook anda ke internet. sebab  semua paket-paket yang akan diinstall harus didownload dari internet.
2. Buka terminal Linux anda. Tambahkan repositori baru pada source list anda dengan perintah berikut:
sudo add-apt-repository ppa:bean123ch/burg
3. Update paket dengan perintah
sudo apt-get update
lanjutkan instalasi BURG dengan perintah:
sudo apt-get install burg burg-themes
4. Saat instalasi, akan muncul dimanakah anda akan memasang boot loader Linux anda. Jika anda hanya menggunakan 1 Harddisk, maka biasanya boot loader ada pada /dev/sda. Namun, jika lebih dari 1 hardisk, maka anda tentukan sendiri dimanakah anda akan memasang boot loader tersebut.
5. Setelah terpasang dengan baik, anda bisa test Burg denga perintah:
burg-emu
Beberapa tombol shortcut pada BURG saat laptop, komputer, atau notebook booting adalah sebagai berikut:
  • F1: Help
  • F2: Change Theme
  • F3: Change Resolution
Banyak theme BURG yang bisa anda gunakan untuk mempercantik tampilan boot loader Linux  milik anda. Anda bisa mengunduh theme burg secara gratis. Bisa anda cari melalui Google. Folder theme dari BURG adalah:
/boot/burg/themes
Dengan BURG, maka tampilan boot loader Linux milik anda akan lebih menarik. Apalagi jika tampilan GRUB default Linux anda hanya layar hitam dengan tulisan pilihan OS yang ada pada komputer, laptop, atau notebook anda. Salah satu theme yang saya suka dari BURG adalah UBUNTU 2. tampilan ini hanya copy past dari googe.
arabic and freedom Mengganti tampilan GRUB dengan BURG
Burg Theme
Sebagai catatan tambahan, penggantian theme anda lakukan saat komputer, laptop, atau notebook anda masuk kedalam Boot Loader setelah anda restart atau menghidupkan komputer, laptop, atau notebook anda. Cukup menarik bukan? 
 Semoga catatan kecil ini bisa bermanfaat bagi anda. Selamat mencoba.


Selasa, 28 Agustus 2012

Jenis-Jenis Linux


Linux yang akhir-akhir ini perkembangannya sangat pesat adalah sistem operasi yang simple cara penggunaannya. Banyak peneliti sudah mengklaim bahwa 2010 nanti pemakai MS Windows banyak beralih ke Operating System Linux. Ada beberapa keunggulan Linux dari MS Windows seperti yang sudah saya bahas pada artikel sebelumnya yaitu Linux lebih unggul dari MS Windows.


Linux juga mempunyai jenis yang bermacam-macam sama halnya MS Windows yang dari versi pertama Windows 3.11 sampai Windows Vista. Ada beberapa jenis-jenis Linux yang umumnya penulis tahu yaitu :
  • Linux Fedora
  • Linux Ubuntu
  • Linux RedHat
  • Linux Mandrake
  • Linux Turbo
  • Linux Caldera Open
  • Linux SuSe
  • Linux Debian
  • Dll



Senin, 27 Agustus 2012

Macam macam LINUX


            Distro Linux (singkatan dari distribusi Linux) adalah sebutan untuk sistem operasi komputer dan aplikasinya, merupakan keluarga Unix yang menggunakan kernel Linux. Distribusi Linux bisa berupa perangkat lunak bebas dan bisa juga berupa perangkat lunak komersial seperti Red Hat Enterprise, SuSE, dan lain-lain. Ada banyak distribusi atau distro Linux yang telah muncul. Beberapa bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan, contohnya Distro Debian GNU/Linux. Distro ini telah menghasilkan puluhan distro anak, antara lain Ubuntu, Knoppix, Xandros, DSL, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan distro linux, anda dapat mengunduh langsung dari situs distributor distro bersangkutan, atau membelinya dari penjual lokal.

Macam macam Linux
Distribusi bebas berbasis Debian
  1. 64Studio
  2. Adamantix
  3. Amber Linux
  4. BeatrIX
  5. Bonzai Linux
  6. Debian
  7. Debian-BR-CDD
  8. DeveLinux
  9. Dreamlinux
  10. Elive
  11. Finnix
  12. GenieOS
  13. Gnoppix
  14. gOS linux
  15. Guadalinex
  16. Hiweed
  17. Kalango
  18. Kanotix
  19. Knoppix
  20. Kuliax (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
  21. Kurumin
  22. LinEx
  23. Loco Linux
  24. MeNTOPPIX
  25. Morphix
  26. NepaLinux
  27. PingOO
  28. Skolelinux
  29. Sun Wah RAYS LX
  30. Symphony OS
  31. Ubuntu
    • BlankOn Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
    • Dewalinux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
    • Briker (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
    • Edubuntu
    • Kubuntu
    • Xubuntu
    • De2
  32. Xandros
  33. Zen Linux
Distribusi berbasiskan RPM
  1. aLinux
  2. ALT Linux
  3. Annvix
  4. Ark Linux
  5. ASPLinux
  6. Aurox
  7. Berry Linux
  8. BLAG Linux and GNU
  9. BlankOn versi pertama (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
  10. Caixa Mágica
  11. cAos Linux
  12. CentOS
  13. Cobind
  14. Conectiva
  15. EduLinux
  16. Engarde Secure Linux
  17. Fox Linux
  18. IGOS Nusantara (sebuah distro linux yang dikembangkan Indonesia)
  19. Linux Mobile System
  20. Magic Linux
  21. Mandriva Linux (dahulu bernama Mandrake Linux)
  22. NOPPENLINUX
  23. PCLinuxOS
  24. PCQLinux2005
  25. PLD Linux Distribution
  26. QiLinux
  27. Red Hat Linux:
    • Fedora Core
    • Red Flag Linux
    • Scientific Linux
    • Vine Linux
    • White Box Enterprise Linux
    • Yellow Dog Linux
  28. Sesco Linux
  29. SUSE Linux
  30. Tinfoil Hat Linux
  31. Trustix
  32. Ulteo
  33. YOPER (“Your Operating System”)
Distribusi bebas berbasis Slackware
  1. AliXe
  2. Austrumi
  3. BackTrack
  4. Bluewhite64 Linux
  5. CD Forum Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
  6. College Linux
  7. Cytrun Linux
  8. DARKSTAR
  9. DeepStyle
  10. easys GNU/Linux
  11. Frugalware
  12. Hardened Linux
  13. Kate OS
  14. MooLux
  15. Plamo Linux
  16. SLAX
  17. Sauver
  18. Singkong Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
  19. Slackintosh
  20. Slackware
  21. Slamd64
  22. Splack Linux
  23. targeT Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
  24. TopologiLinux
  25. Truva Linux
  26. Ultima Linux
  27. Vector Linux
  28. Wolvix
  29. 0x7F GNU/Linux
  30. ZenCafe Linux (sebuah distro Linux yang dikembangkan Indonesia)
  31. Zenwalk Linux (dulu MiniSlack)
Distribusi bebas berbasis lainnya
Distribusi-distribusi Linux berikut ini memakai sistem manajemen paket sendiri, gabungan atau tidak sama sekali
  1. Arch Linux (dengan sistem manajemen paket Pacman)
  2. Coyote Linux (distro Router/firewall)
  3. CRUX (menggunakan manajemen paket berbasis tar.gz yang sederhana, BSD-style initscripts)
  4. DD-WRT (embedded firewall)
  5. DeLi Linux (kombinasi Slackware dan CRUX)
  6. Devil-Linux (distro firewall/router/server)
  7. DSLinux (Linux untuk Nintendo DS)
  8. dyne:bolic (instalasi software baru cukup dengan menyalin [copy] ke direktori tertentu)
  9. Familiar Linux (distro untuk iPAQ handhelds)
  10. Fli4l (distro yang muat dalam satu floppy disk)
  11. Foresight Linux (menggunakan sistem manajemen paket Conary)
  12. FREESCO (router)
  13. GeeXboX (media center)
  14. GoboLinux (manajemen paket sendiri yang menggunakan symlink)
  15. Hikarunix (distro khusus untuk main Go)
  16. IPCop (distro Router/firewall)
  17. iPodLinux (linux untuk Apple iPod berbasis µCLinux kernel)
  18. Jlime (distro untuk HP Jornada 6xx dan 7xx dan NEC MobilePro 900(c) handhelds)
  19. Lunar Linux (distro berbasis source code)
  20. MCC Interim Linux (mungkin ini distro Linux pertama; dibuat oleh Manchester Computing Centre di bulan February 1992)
  21. MkLinux distro untuk PowerPC, menjalankan Linux kernel sebagai server di atas Mach microkernel)
  22. Mobilinux (buatan Montavista untuk smartphones)
  23. MontaVista Linux (embedded systems distro buatan MontaVista Software)
  24. NASLite (distro floppy-disk untuk menjalankan perangkat Network Attached Storage / NAS)
  25. Nitix (autonomic server buatan Net Integration Technologies Inc.)
  26. OpenWrt (embedded firewall)
  27. Pardus (buatan Turki; menggunakan sistem manajemen paket PISI, dan COMAR configuration framework)
  28. PS2 Linux (distro Sony Computer Entertainment unuk PlayStation 2 video game console)
  29. Puppy Linux (sistem manajemen paket PetGet dan DotPup; tapi mulai versi 3 juga bisa menggunakan paket Slackware)
  30. Rocks Cluster Distribution (untuk computer cluster = gabungan beberapa komputer menjadi satu super komputer)
  31. rPath (menggunakan sistem manajemen paket Conary)
  32. Sentry Firewall (firewall, server sistem)
  33. SliTaz GNU/Linux
  34. Smallfoot
  35. SmoothWall (router/firewall)

Semoga bermanfaat..>>> by abdisr blogger
                    http://Sobatpc.com


Sumber : http://abdisr.blogspot.com/2011/06/macam-macam-linux.html#ixzz24nLJzfyr